7
Produk (Makanan) Khas Majalengka
1. Gula Cakar
Gula cakar adalah jenis makanan yang asli berasal dari kabupaten
Majalengka. Gula cakar mungkin tidak dikenal di daerah lain dan hanya dikenal
di Kabupaten Majalengka. Gulanya berwarna merah berbentuk persegi ukurannya
sekitar 3 cm x 4 cm. Makanan ini terbuat dari gula pasir yang dicampur dengan
soda supaya dapat mengembang. Masyarakat Majalengka biasanya menggunakan gula
ini untuk menyeduh kopi atau teh, karena mudah larut.
2. Kecap Majalengka
Kecap di kota Majalengka cukup melegenda, karena usianya yang sudah
puluhan tahun dan diproduksi secara tradisional. Selain itu, cita rasa kecap
juga benar-benar khas.
Ada dua merek kecap yang sangat melegenda di Majalengka, yaitu cap
Maja Menjangan (MM) dan Segi Tiga. Keduanya buatan asli Majalengka, dan
diproduksi secara rumahan.
Kecap cap Maja Menjangan (MM) merupakan kecap paling tua di
Majalengka. Diproduksi pada 1940, oleh seseorang bernama H. Saad Wangsadidjaja.
Dari tangan H. Saad itulah, kecap Maja Menjangan (MM) hingga kini masih terus
bertahan dan disukai lidah masyarakat.
Sementara kecap cap Segi Tiga mulai diproduksi pada 1958. Ketika
itu ada tiga orang pemerakarsa terciptanya kecap cap Segi Tiga. Mereka adalah H.
Lukman, Endek, dan Aman. Dari tiga orang itulah kemudian tercetus merek Segi
Tiga.
Selain rasa kedelai yang kental, dua merek kecap asli Majalengka
itu juga tahan lama. Bahkan bisa bertahan sampai dua tahun. Padahal, dua merek
kecap itu dibuat tanpa bahan pengawet.
Agar kecap bisa bertahan lama, sang produsen memiliki cara
tradisional. Bukannya mencampurkan bahan pengawet kimia, namun mencampurkan
garam dalam jumlah banyak pada olahan kecap saat proses fermentasi.
3. Rengginang
Rengginang adalah sejenis kerupuk
tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu
digoreng panas dalam minyak goreng dalam jumlah yang banyak. Seringkali
rengginang dibuat dari nasi sisa yang tak termakan, rengginang tidak
dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi atau ketannya masih tampak, lalu
dijemur dan dikeringkan untuk kemudian digoreng dan dijadikan rengginang.
4. Mangga Gedong Gincu
Mangga Gedong Gincu adalah salah satu komoditas pertanian unggulan
Kabupaten Majalengka. Tidak hanya terkenal di pasar dalam negeri, mangga Gedong
Gincu telah menembus pasar luar negeri di Negara-negara Timur Tengah dan Asia.
Kualitas serta rasa mangga gedong gincu asal Kabupaten Majalengka
memang sudah tidak diragukan lagi. Mangga Gedong Gincu asal Majalengka memiliki
cita rasa yang berbeda dengan daerah lainnya. Rasanya yang manis dan segar
dengan sedikit asam serta warna kulit yang kuning kemerahan adalah daya tarik
utama buah khas Majalengka ini. Warna kuning kemerah-merahan menjadi ciri khas
mangga yang berasal dari Kota Angin ini. Banyak masyarakat dari berbagai
penjuru daerah yang memburunya.
5. Jalakotek
Jalakotek ini adalah makanan khas Majalengka. Bentuknya memang
hampir mirip dengan pastel, namun isinya berbeda dengan pastel. Jalakotek itu
bentuknya seperti pastel yang kulitnya terbuat dari campuran tepung terigu dan tepung tapioka
(aci) yang di beri bumbu dan isinya tumis tahu dan wortel yang di potong-potong
kecil dan ditambahkan cengek yang di haluskan, tidak sembarang orang bisa
membuat jalkotek yang hasilnya sempurna, di butuhkan keahlian khusus karena
kalau tidak kulit jalakoteknya akan gagal.
6. Opak
Opak merupakan makanan khas dari daerah Majalengka, Jawa Barat yang
memiliki rasa yang enak dan gurih. Opak ketan terdiri dari dua macam rasa yaitu
rasa asin dan rasa manis.
Ada opak ketan yang terbuat dari ketan dengan tekstur yang kasar,
opak becak yang terbuat dari adonan singkong atau opak beras yang lembut dan
memiliki rasa manis dan asin. Tapi opak ketan berbeda dengan opak biasanya,
karena opak ini terbuat dari ketan yang dijemur hingga kering kemudian dibakar
diatas bara api cemburu, sehingga membuat opak ketan ini lebih gurih dan lebih
enak karena opak ini tipis. Selain opak ketan, singkong, beras juga ada opak
beureum. Opak ini asli buatan salah satu desa di Majalengka yaitu asli
buatan Desa Sadawangi kecamatan Lemahsugih. Bentuknya seperti setir mobil, rasanya manis dan
manisnya itu memiliki khas tersendiri yang beraromakan gula merah asli dari
aren. Opak – opak ini sekarang biasanya hanya ada di acara hajatan atau saat
hari raya saja, walaupun ada jarang sekali orang membuat dan mengonsumsinya
selain hari itu.
7. Dodol Jambu Biji Merah
Dodol jambu biji merah diolah secara tradisional tanpa menggunakan
bahan pengawet, kata dia, tapi bisa bertahan hingga tiga bulan hanya
mengandalkan manis dari gula asli.
Komentar
Posting Komentar